PART I >> http://anakanehbc.blogspot.com/2014/01/ff-hunhan-yaoi-just-im-sorry-part-1.html
CATS : oh sehun, xi luhan, kim shinyeong, son naeun, minwoo, youngmin, tiffany hwang, jung eunji, kim jong woon (yesung), chindy yuvhia (yupi), cindy kristina gulla (cigull)
Review ..
Dikamar mandi
"Yaampun ngapa sih ni
mata" sehun terus
membasuh wajahnya
dengan air
"Woi sehun!" Ucap
Minwoo dan Youngmin
berbarengan
"Eh lo berdua"
"Gua ngurus perut gua
dulu yee" serobot
Minwoo buru buru
kearah salah satu pintu
kamar mandi
"Lo kenapa hun?"
"Ga tau. Mata gua ga
enak banget ini"
"Eh???" Youngmin
terkejut
"Apa?" Sehun menatap
Youngmin
"Lo inget ga kata
dokter yang nanganin lo
pas lo kecelakaan
motor abis balik
sekolah?"
"Hah?" Wajah sehun
mulai memucat
mengingat kejadian itu
"Inget kan?" Youngmin
memegang kedua
pundak Sehun
"Iya gua inget" Sehun
semakin memucat dan
tatapannya kosong
serta badannya mulai
dingin
Sehun, minwoo dan youngmin pun keluar dari kamar mandi menuju parkiran
"Gua duluan ya"
"Iye hun, hati hati lu"
"Iya lo bedua juga hati hati ya"
Sehun berjalan menuju gerbang agak sempoyongan
"Sehun!" Luhan memegang lengan Sehun
"Eh kak"
"Lu kenapa??" Tanya Luhan khawatir melihat wajah adiknya yang pucat
"Gua gapapa"
"Serius? Tangan lu dingin banget hun"
"Iya ayo pulang"
....
Sesampai dirumah
"Kakak udah pulang!"
"Hoi dek" sehun mengelus kepala adiknya itu
"Yupi! Belajar yang rajin yah" Luhan tersenyum manis
"Kak kenalin ini temen aku namanya cigull"
"Sehun kakaknya yupi" Sehun berjabat tangan dengan sehun
"Loh? Kak Luhan?" Cigull terkejut menatap Luhan
"E-eh cigul! Aduh kayanya kakak kebelet deh. Belajar yang bener yah adek adek" Luhan keringat dingin lalu menarik sehun menuju kamar. Luhan mengunci kamar dan bernapas engap engapan (?) menatap sehun
"Lu ngapa?" Tanya sehun datar melihat Luhan yang berlebihan
"Itu! Cigull"
"Gua juga tau"
"Dia ade kelas gua dulu di smp"
"Dunia emang sempit"
"Bukannya gitu! Dia pernah suka sama gua"
"Terus?"
"Dia hampir sama kaya eunji"
"Maksud lo?"
"Sini gua ceritain" Luhan menarik sehun dan duduk dipinggir ranjang
"Dia tuh psikopat"
"Ah serius lo?"
"Lo liat dia! Cantik kalem kan? Tapi sifat aslinya serem gila"
"Gua ga ngerti"
"Dia itu punya dua kepribadian!"
"Yandere?"
"Nah itu kaya anime yandere!"
"Gila serem amat"
"Iya kan gua takut"
"Dia pernah bunuh orang?"
"Pernah hun! Dia bunuh ahra pacar gua dulu waktu smp"
"Lo tau darimana?"
"Dia cerita sendiri ke gua"
"Sumpah ya e.."
"Bukan bukan! Dia ngancem gua kalo misalnya gua bocorin rahasia dia gua bakal dibunuh"
"Terus lo takut?"
"Ya takut lah jelas gua pernah diculik sama dia"
"Lo diapain aje?"
"Gua diiket hun terus diciumin sama dia"
"Astaga"
"Terus dia nyentuh perut gua pake pisau sampe perut gua dijait nih lo liat" Luhan mengangkat bajunya sedikit memperlihatkan perutnya yang terdapat jaitan kecil
"Sinting ya"
"BRAK!"
Luhan dan Sehun terkejut melihat kearah pintu. Ternyata itu cigull yang membawa pisau
"Aahh sehun!" Luhan memeluk pinggang sehun dengan erat
"Lo bisa sopan dikit kaga dirumah orang?" Sehun mulai kesal terhadap Cigull
"Serahin Luhan"
"Punya hak apa lo? Dia kakak gua" Sehun berdiri diikuti dengan Luhan yang ikut berdiri masih memeluknya dari belakang dengan erat
"Ga perlu tau"
"Lo apain ade gua?!" Sehun mulai membentak
"Gua cuma memberi goresan sedikit dilehernya"
Sehun hanya smirk melihat cigull
"Oke, gua ambil ade gua, lo ambil Luhan"
"SEHUN!" Luhan mulai menangis dan semakin mempererat pelukannya terhadap Sehun. Sehun melepaskan tangan Luhan dan berbalik badan menghadap Luhan
"Tenang, gua punya rencana lain, lo siapin hape buat telfon polisi" Sehun berbisik dan menghapus air mata Luhan
"Tap.."
"Gua yang bakal nyelesain" Sehun menempelkan telunjuknya dibibir Luhan dan tersenyum manis. Sehun memegang tangan Luhan erat lalu melepaskannya dan berbalik badan kearah cigull
"Lo bisa ambil Luhan sekarang"
Sehun berjalan santai keluar kamar melewati cigull yang sedang menatapnya tajam hanya dibalas smirk sehun
"Dek" sehun berlari melepaskan ikatan ditangan dan kaki adiknya itu
"Kak cigull gila"
"Astaga" sehun mengusap darah dari leher adiknya dengan sapu tangan
"Lo pake ini dulu" sehun mengambil tangan yupi dan meletakkan diatas sapu tangan dilehernya "pegang yah" sehun mencium kening adiknya dan segera megeluarkan koin dan handphone "polisi? Aish! Ga ada"
"Ambil hape gua kak dikantong" sehun langsung mengambil handphone yupi disaku celana rumah yupi yang dikenakannya kemudian segera mencari kontak polisi
"BRAK!" Sehun terkejut dan menatap Cigull yang sedang meletakkan pisau dileher Luhan
"Hey! Lihat!" Sehun men-calling "police" dihandphone Yupi membuat Cigull membulatkan mata dan menatap sehun tajam seperti ingin membunuh
"Gua bakal reject kalo lo mau main taruhan sama gua dan ngejauhin pisau lo dari Luhan" Cigull mulai menjauhkan pisau dari leher luhan dan melepaskan Luhan. Sehun mengedipkan sebelah mata kepada Luhan mengisyaratkan agar menelfon polisi. Luhan langsung mundur masuk kedalam kamar dan mengeluarkan handphonenya
"Oke gua jelasin cara permainannya"
"Lo lempar koin" sehun melempar koin keatas
"Terus lo tangkep dan tebak koin itu ada ditangan mana" sehun menangkap dengan cepat koin tersebut
"Kalo lo menang bisa bawa Luhan sama lo" Sehun smirk
"Haha sangat mudah"
"Sekarang lo jawab"
Cigull tampak panik memikirkan jawabannya
"Tenang, ada dua ronde. Abis ini lo yang maen"
"Jawabannya kanan" cigull tersenyum bangga
"Hmm" sehun smirk dan membuka tangan kanannya ternyata kosong. Koin itu berada ditangan kirinya dan membuat cigull melebarkan matanya
"Ambil" sehun melemparkan koin itu kearah cigull *slow motion(?). Cigull mengambilnya dan mulai melemparkan koin itu keatas dan menangkapnya
"sekarang jawab"
Sehun smirk "kiri" cigull melebarkan matanya dan segera membuka kedua tangannya. Sehun menjawab dengan benar
"Bagaimana bisa?? Aku harus tetap mendapatkan Luhan" benak cigull. Cigull langsung menghempaskan koin itu dan menarik Luhan kembali meletakkan pisau dilehernya
"Ga sportif ya"
Yupi berdiri dan berbisik dipunggung sehun "kak Luhan belom nelpon"
Sehun smirk kembali dan menatap cigull tajam
"Lo udah bosen idup ternyata"
Sehun dan Cigull saling menatap membunuh. Sehun berlari kearah cigull dan memukul tangan cigull kebawah hingga pisaunya terjatuh "lo telfon polisi sekarang" sehun memberi handphone Yupi pada Luhan
"AAAAA" cigull menghempaskan badan sehun kedalam kamar
"Ngghh" Sehun mencoba berdiri dan sehun melihat dartnya. Sehun mengambil dart itu dan berlari kearah cigull sambil mengarahkan dart itu kearah kepala cigull, dan.....
"AAAAAAA" cigul teriak histeris ketika dart Sehun menusuk mata kirinya. Sehun langsung menarik kedua tangan cigull
"Nih kak talinya" Yupi menyerahkan tali milik cigull yang tadi dipakai untuk mengikat tangan dan kakinya
"Pinter" sehun mengikat kedua tangan cigull dan kedua kakinya
"Kak" Yupi memeluk sehun sedangkan Luhan masih mematung
"Kak" Yupi mengulurkan tangannya kepada Luhan. Luhan mendekat dan meraih tangan Yupi. Sehunpun memeluk Yupi dan Luhan dengan kedua tangannya
"Ma-maaf..." Luhan meneteskan airmatanya
"Kak jangan nangis" Yupi menghapus airmata Luhan
"A-ah kakak ambil kotak p3k dulu yah buat lehermu" Luhan berjalan meninggalkan mereka
*Luhan pov
Aku melangkahkan kakiku dengan gemetar. Ku ambil kotak P3K. Kejadian itu...
*flashback
"Aah cigull bisa kau lepaskan aku?!"
"Kak? Apakah kau lapar? Kau mau makan? Ini ku beri makanan" cigull mengeluarkan sebuah bola mata yang berlumuran darah
"HUAAAAA" aku hanya bisa menangis dengan keadaan ini. Ditempat yang banyak sekali mayat yang entah identitasnya dengan bagian tubuh yang terpisah pisah
"Kenapa kak? Ah aku tau. Pasti kakak ingin keperawananku kan?"
"Aku hanya ingin pulang!!!"
"Bersenang senanglah dulu kak" cigull mendekatiku dan memegang kepalaku erat lalu menciumi bibirku dan melumatnya dengan kasar. Dan dia mulai meraba raba kemaluanku dan membuka celanaku dengan kasar
"CIGULL!!" Aku hanya menangis ketika kemaluanku dipegangnya dengan erat
"Ah kak apakah ahra pernah memegang benda besar ini?" Cigull mulai memasukkan kemaluanku kedalam mulutnya
"Aaahhh CIGULL!" Air mataku semakin deras. Sungguh aku tidak akan pernah berani melakukan ini sebelum aku menikah. Cigull mulai membuka celana yang ia kenakan
"Cigull aku mohon ja.."
"Bles"
"Aahhh nikmat sekali kak mmpphh"
"HUAAAAA" aku menangis histeris saat kemaluanku masuk kedalam kemaluannya
*flashback end
*Luhan pov end
"LUHAAN!" Sehun berteriak ketiga kalinya
"AAHHH JANGAN LANJUTIN"
"Hah?"
"Sehun! Cigull bahaya! Dia-di-diaa udah ngambil keperjakaan gua huaaaa" Luhan kembali menangis histeris. Chuu~ satu ciuman mendarat dibibir Luhan dengan lembut dan membuat Luhan berhenti menangis seketika. Itu Sehun...
Sehun melepaskan ciuman itu dan tersenyum manis "Gua janji bakal ngelindungin lo" Sehun menghapus air mata Luhan. Luhan masih mematung dan membulatkan matanya akibat perbuatan Sehun yang tiba-tiba. Sehun lalu men-toyor kepala kakaknya itu lalu smirk "jelek lo"
"E-eh enak aja!" Luhan mengejar sehun yang berjalan cepat kearah kamar
...
Malam Harinya
Luhan melamun akibat kejadian tadi sore. Memang cigull sudah diamankan dikantor polisi. Tapi Luhan takut dia akan kembali entah kapan
"Luhan!" Sehun menepuk pundak Luhan hingga terkejut
"Ah elu"
"Lo tau ga?" Sehun duduk disamping Luhan menghadap jendela
"Apa?" Luhan menatap Sehun
"Lo first kiss gua" Sehun menatap lembut Luhan
"Hah?"
"Gua kaga nyangka kalo first kiss gua sama lo. Cowo berwujud cewe"
"Eh maksud lo apa hah!!!"
"Gua mau lagi"
"Hah?"
Dan ..
Chu ~
Mereka berciuman kembali dengan lembut
...
Tengah malem
"Tok tok"
"Hun?"
"..."
"Ada yang ketok pintu"
"BRAK!"
"Apaan sih berisik amat"
"Ga tau"
"Buka sana"
"BRAK BRAK!"
"Takut"
"Etdah"
Sehun bangun dan menyalakan lampu
"Lo pegang ini" Sehun memberikan kaleng semprotan obat nyamuk
"Eh?"
"Gua yang ini" sehun mengambil remote TV
"BRAK"
"Ceklek"
"HAA!" Sehun bersiap siap memukul orang yang ada dihadapannya itu
"AH ! Kak gua takut lu lama banget sih buka pintunya"
"Astaga" wajah sehun seketika datar luar biasa melihat makhluk didepannya
"Ah yupi kirain siapa" Ucap Luhan lega
"Kak mau bobo bareng gua takut sendirian"
"KAGA KAGA"
"Ah kak"
"Eh sehun, gapapa kok Yupi ayo masuk" Luhan menarik tangan Yupi dan masuk kedalam kamar meninggalkan sehun yang masih datar didepan pintu. Sehun menutup pintu kamar dan berjalan mendekati ranjang
"Dek lo sadar kaga? Gua sama Luhan itu laki"
"Sadar kak emang kenapa?"
"Serah dah" Sehun mematikan lampu dan tidur disebelah Yupi
"Kak"
"Apa lagi"
"Takut"
Dengan kesal sehun menarik tubuh adiknya dan memeluknya. Luhan hanya menatap mereka berdua. Sehun menyadari tatapan Luhan itu langsung memegang tangan Luhan erat "jangan takut" Luhanpun membalas genggaman tangan Sehun
...
3 hari setelah kejadian itupun Luhan Yupi kembali normal seperti biasanya
"Hun nanti maen yok" ajak youngmin
"Ayo gua juga bosen dirumah"
"Woy lo ngapain hah kaga ngajak ngajak kita" serobot Naeun yang dibelakangnya diikuti Shinyeong dan Luhan
"Nanti maen! Makan kfc yok!"
"Ayo elah gua pengen burger"
"Gua mau ketoko buku nyari komik terbaru"
"Ah hentai aje lo" serobot minwoo men-toyor kepala sehun
"Enak aje lo mending daripada NC yaoi lo mesum"
"LO... NGOMONGNYA...."
"Busetdah" ucap Sehun dan Minwoo barengan melihat wajah Naeun yang marah
"PLAAKK!" Naeun meng-geplak(?) kepala Sehun dan Minwoo hingga mereka harus dibawa ke UKS
...
Di toko buku
Sehun menatap satu komik yang diincarnya
"AH!" Black Butler. Volume 36 yang ia tunggu selama ini telah digenggamnya
"Eh" Youngmin menepuk pundak Sehun tiba tiba
"Ape?"
"Lo udah periksa?"
"Hm belom"
"Lo harus periksa"
"Periksa apa" serobot Naeun yang berdiri dibelakang Youngmin yang disebelahnya Shinyeong
"E-eh"
"Luhan dimana?"
"Jalan sama Minwoo ditempat novel"
"Sini" Sehun mengajak sehun kearah pojokan rak buku. Youngmin, naeun dan shinyeong pun mendekat kearah sehun
SKIP »
Diwaktu yang sama
"Luhan?"
"Iya?"
"Lo tau penyakit sehun?"
"Penyakit?"
"Iya penyakit dia"
"Gua ga tau. Emang dia sakit apa?"
"Oh ga tau ya"
"Emang dia sakit apa?"
"A-ah dia.. Dia sa-sakit maag!"
"Maag? Itu doang?"
"I-iya"
......
KEESOKKAN HARINYA
"Good morning!" Ucap Naeun yang masi membawa tas gembloknya
"Ngapa lu seneng amat?" Tanya Luhan
"Lo pada tau ga?"
"Apa?" Tanya Luhan, Sehun, Youngminn, Minwoo kecuali Shinyeong yang hanya menatap penasaran
"Gua............ GUA DIAJAK GATH SAMA MANTAN GUA" teriak Naeun semangat. Tetapi wajah Luhan, Sehun, Youngmin, Minwoo dan Shinyeong seketika menjadi datar mendengar ucapan Naeun
"Eh?" Naeun menatap semua sahabatnya itu
"KRINGGGG" bell masuk pun berbunyi mereka masuk kekelas dengan tawa riang
....
Didalam kelas
"Lu ngapa?" Tanya sehun melihat Luhan yang sibuk merogoh tas gemblok nya
"Kayanya buku PR fisika gua ketinggalan hun" Luhan menatap sehun melas
"Yaelah gimana sih lu udah tau tu guru macem turunan singa"
"Gua ga tau"
"Yaudah pake buku gua aja"
"Terus elu?"
"Tenang"
"Engga ah!"
"Oke anak anak sekarang kumpulin PRnya. Yang tidak mengerjakan silahkan keluar kelas tanpa saya suruh"
"Udah ambil ini" sehun menyodorkan buku PR kepada Luhan
"Ga mau ah"
"Elah lu mah"
"Shinyeong? Lu ngapa berdiri" Luhan menatap shinyeong
"Buku PR dia ada di yoona dan yoona kaga masuk" jelas Naeun
"Ah yaudah ayo keluar bareng gua" Luhan berdiri dan menghampiri Shinyeong lalu keluar kelas
"Hun?"
"Ape?"
"Gua duduk sama lu yee gua ngeri masa sama ni guru" Naeun mengambil buku dan alat tulisnya lalu berjalan ke meja sehun
"Iyee kaya makhluk buas ye"
"Iya serem" Naeun duduk disamping sehun
...
Di Luar kelas
"Yeong! Coba lu ngomong dah" Luhan membuka pembicaraan. Namun shinyeong hanya terdiam
"Yeong gua mau tanya sama lo" shinyeong masih terdiam
"Lo tau penyakit sehun ga?" Luhan menatap shinyeong. Shinyeong menengok kearah luhan lalu menunduk
"Yeong gua mohon. Gua kakak nya sehun dan sahabat lo" Luhan menatap shinyeong penuh harap. Tetapi shinyeong tetap terdiam
"Shinyeong gua tau lu punya hati yang lembut dan ga pernah mau bohong" Shinyeong berdiri dan menarik tangan Luhan berjalan kearah toilet
SKIP »
3 Hari kemudian
"Aih kampret" sehun membasuh wajahnya dengan air di wetafel dapur
"Lu kenapa?" Luhan menepuk pundak Sehun
"Ah gua gapapa cuma agak ngantuk aja" Sehun beranjak meninggalkan Luhan
"Kenapa lu ga mau jujur sama gua" Ucap Luhan sendu menatap punggung Sehun. Sehun menghentikan langkahnya
"Lo tau semua?"
"Gua tanya kenapa lo ga mau jujur sama gua"
"Gua ga pernah mau liat lo sedih"
"Lo bohong sama gua hun" Luhan mulai terisak
"Gua ga bisa ngeliat lo sedih. Gua sayang sama lo"
"Tapi lu juga buat gua sedih kalo lu bohong sama gua"
"Maafin gua. Gua tau gua salah ga ngasi tau semuanya sama lu terutama lu udah jadi kakak gua"
"BRAK" Sehun membalikkan badannya dan terkejut melihat Luhan tergeletak dilantai. Luhan pingsan dengan wajah yang amat pucat kekuningan. Sehun begitu khawatir dan segera membawa Luhan kerumah sakit
...
Dirumah sakit
"Dek lo ga laper?"
"Engga kak. Kak gua khawatir sama Luhan"
"Sama. Lo tenang yah" Sehun merangkul Yupi
Tak lama kemudian dokter keluar dari ruang UGD
"Keluarga Luhan?"
"Iya" Sehun dan Yupi berdiri menghadap dokter tersebut
"Ikut keruangan saya"
*Diruang dokter
"Luhan mengidap penyakit sirosis" Ucap dokter itu sambil menunjukkan hasil ronsen
"Sirosis?" Sehun menyipitkan matanya
"Iya, bisa dibilang kanker hati. Harus segera melakukan operasi pencangkokan hati yang sehat untuk mengganti hati yang sudah membeku pada tubuh Luhan" Sehun tak bisa mengatakan apapun lagi. Ia hanya merangkul adiknya yang kini sedang terisak. Sehun keluar dari ruang dokter dengan lemas memeluk adiknya. Sehun segera menghubungi orang tuanya agar cepat pulang untuk mengurus Luhan
...
*Malam hari
"Hun?" Luhan memanggil sehun dengan lirih
"Iya?"
"Lu pulang sana"
"Engga, gua kan janji bakal ngelindungin lo" Sehun tersenyum lembut menyembunyikan kesedihannya
"Tapi kasian yupi"
"Haha tenang aja, ini ruang icu jadi dia nyaman tidur disofa"
...
Seminggu kemudian
*Sehun pov
Ku ambil pisau yang sudah ku asah tadi. Aku berjalan kekamar dan masuk kedalam kamar mandi dan ku kunci pintu lalu menatap diriku yang memantul dicermin.
"Apa gunanya gua hidup?" Sehun berbicara kepada dirinya itu sambil tersenyum hambar
"Hidup tanpa indra penglihatan yang normal dan Luhan disamping gua"
"Haha gua sayang Luhan tapi gua yakin dia cuma anggap gua sahabat atau adiknya"
"Jadi, buat apa gua hidup lagi?" Sehun mulai menempelkan pisau itu ditangannya tepatnya diatas nadinya
"Tok tok"
"Kak dipanggil papah dimeja makan"
"Iya gua nanti kebawah" Sehun melemparkan pisau itu dan segera keluar kamar
..
*Di ruang makan
"Papah besok akan berangkat ke jepang masih ada yang harus papah urus"
"Jangan pah" Sehun menatap kosong
"Loh? Kenapa?" Yesung menatap Sehun heran
"Bisa ga papah nemenin Luhan di rumah sakit bareng mamah sama yupi"
"Tapi itu..."
"Biar aku yang ke jepang pah"
"Kamu serius?"
"Iya pah"
"Yaudah besok kamu berangkat, ada manager papah yang bakal bantu kamu"
Sehabis pembicaraan selesai sehun langsung masuk kamar dan mengambil handphonenya
"Ah shinyeong bisa ketemu ga?"
.....
Keesokkan harinya
"Sehun mana?" Luhan bertanya kepada teman temannya
"Se-sehun berangkat kejepang" jawab Naeun gugup
"HAH?" Luhan terkejut luar biasa
"Iya, pesawatnya berangkat jam setengah dua belas" jelas Youngmin
Luhan meneteskan kembali airmatanya "gua mau kesana" Luhan bangun dan melepaskan oksigen dan infusan dari tangannya
"Eh lo jangan nekat"
"Biar gua yang anter" Shinyeong membuka mulutnya membuat semua teman temannya itu membulatkan matanya
...
Dibandara
Luhan berlari sekuat tenaga mencari keberadaan Sehun yang tak kunjung dilihatnya. Shinyeong yang mengikuti Luhan pun mulai lelah. Luhan menatap seorang lelaki yang tak asing dimatanya dan Luhan tersenyum melihat sesosok itu
"SEHUN!" Teriak Luhan sehingga membuat lelaki itu menoleh
"Luhan?" Itu benar sehun
"Ah sa-sampai ju-mpa" ucap luhang tersenggal senggal akibat memaksakan dirinya untuk berlari. Luhan agak kecewa saat sehun tak mengucapkan sesuatu padanya dan berbalik badan lagi berjalan menuju lapangan penerbangan
"Se-sehun jaga kesehatan. Cepat pulang un-untuk menghabiskan sisa umur gua sama lu" Luhan tersenyum hambar
"Gua ga janji" ucap Sehun pelan sehingga Luhan tak mendengarnya. Sehun tetap berjalan tanpa menoleh kearah Luhan dan Shinyeong. Luhan kecewa luar biasa dengan kelakuan sehun yang benar benar berubah. Luhan terduduk menatap langkah kaki sehun yang mulai menjauh darinya. Sedangkan shinyeong hanya menangis tanpa suara menatap kepergian Sehun
....
3 Hari kemudian
"Halo? Shinyeong?"
"Hun, Luhan koma"
Sehun menangis tak tertahan mendengar perkataan shinyeong dari handphone nya
.....
2 Hari kemudian
"Sehun dimana?" Tanya Luhan yang baru saja sadar dari komanya kepada sahabat sahabatnya. Tapi shinyeong tesenyum hambar sambil memberi camcorder pada Luhan
"Apa?"
"Puter aja" ucap Naeun lirih
Luhan menekan tombol play
"Hey Luhan! Pasti lu udah sadar ya? Ohiya sorry gua ga ngasi tau lo kalo gua mau ke jepang. Luhan, lo denger ini kan? Gua ga bakal ninggalin lo dan selalu ngelindungin lo. Dengan adanya hati gua ditubuh lo gua bakal selalu ada sama lo dan gua bakal selalu bahagia dialam sini. Luhan? Apa lo tau, gua bener bener sayang sama lo. Tapi perasaan gua bener bener ga enak pas mau berangkat ke jepang. Maafin semua kesalahan gua ya udah pernah nyakitin lu. Mungkin dengan cara ini gua bisa ngasi hati gua seutuhnya buat lo. Jaga baik baik ya hati gua. Love you more"
Luhan meneteskan airmatanya dengan deras
"Maksudnya apa?"
Naeun, Shinyeong, Youngmin dan Minwoo hanya terisak menunduk menerima kenyataan ini
--cut scene--
*shinyeong pov
"Ngapain kesinii?" Luhan menatapku heran karena aku menariknya ke toilet wanita
Aku hanya terdiam
"Eh sehun sakit apa?"
"Sebenernya sehun...... Saraf mata sehun terganggu jadi pandangannya ga seimbang"
"Hah lo serius?" Luhan tampak terkejut
"Dia bilang sendiri ke gua"
*flashback
Sehun mengajak aku, Naeun dan Youngmin kearah pojokan rak buku. Setelah kami ber empat berkumpul, sehun mulai membuka mulutnya
"Lo pada inget ga waktu sabtu pulang sekolah gua kecelakaan?"
"Iya iya" ucap Naeun
"Dan pelipis gua dijait"
"Iya iya tau"
"Kata dokter, saraf mata gua terganggu. Gua bakal buta kapan aja"
"Hah?"
"Dan sekarang penglihatan gua udah kurang seimbang"
"Sehun....."
"Dan gua mohon jangan pernah kasi tau hal ini sama Luhan"
*flashback end
Luhan meneteskan airmatanya. Aku hanya terdiam
"Yeong" Luhan menatapku
"..."
"Jujur gua sayang sama sehun melebihi sahabat dan adik gua"
"Gua ngerti"
"Gua ga mau kehilangan dia yeong! Gua belom pernah ngerasa senyaman ini sama orang lain terutama cowo. Gua sadar gua emang cantik. Dan banyak cowo diluar sana yang suka sama gua. Tapi gua belom pernah ngerasain ini sama sehun. Sehun beda dari semuanya"
"Mending lu jujur aja"
"Gua takut... Gua takut dia ngejauh atau bahkan dia pergi dari gua yeong"
....
Siang itu sehun menelfonku untuk bertemu ditaman dekat rumahku. Aku menunggunya sambil makan es krim dan duduk diayunan
"Shinyeong!" Sehun menepuk pundak ku
"....." Aku hanya tersenyum, sehun duduk diayunan yang disebelahku
"Besok gua berangkat kejepang" ucap sehun menatap langit, aku hanya membulatkan mataku sambil menjilati es krim yang ada ditanganku ini. Aku terkejut, tidak biasanya sehun mau disuruh orang tuanya untuk pergi apalagi keluar negri, ke rumah saudaranya pun tidak mau.
"Tapi perasaan gua bener bener ga enak" sehun menatapku sendu
"Gua ngeliat kalo gua ga bakal bisa balik"
"Yeong, simpen ini ya. Kalo itu bener terjadi lo kasi ini sama Luhan. Gua tau lo orang yang paling silent yang pernah gua temuin" Sehun memberikan camcorder yang entah apa isinya tapi aku tidak pernah menyalah gunakan kepercayaan yang udah dia kasi kepadaku
*shinyeong pov end
*Luhan pov
Hari ini begitu mengerikan sekaligus menyenangkan. Mengerikan saat cigull kembali dihadapan mataku. Dan menyenangkan ketika sehunn mencium bibirku dua kali. Tiba-tiba kurasakan ada yang mencium keningku yang kuyakini itu sehun. Aku tetap pura pura tertidur pulas
"Since I found you my world seems so brand new
You've showed me the love I never knew
Your presence is what my whole life through
Since I found you my life begins so new
Now who needs a dream when there is you
For all of my dreams came true
Since I found you
My heart forever true...
In love with you.."
Sehun menyanyikan sebuah lagu? Tapi bahasa inggris aku tak mengerti. Sehun kembali mencium keningku. Aku masih dengan keadaanku yang terpejam. Lalu ku buka sebelah mataku. Sehun membelakangiku. Sungguh aku ingin memeluknya
*Luhan pov end
*Sehun pov
Akhirnya aku akan kembali menemui Luhan. Tapi... Akankah aku benar benar kembali untuknya? Menghabiskan waktu bersama? Di sisa sisa waktu nya didunia ini?
Aku tak sadar telah tertidur dipesawat. Dan aku terbangun akibat suara yang cukup keras dipesawat. Eh? Ini hujan? Bagaimana bisa pilot mengendarai pesawat dengan keadaan gelap begini?
Tak lama kemudian salah satu pramugari keluar dengan wajah yang cemas
"Penumpang diharapkan tetap tenang. Karena saat ini bagian kiri sayap pesawat tersambar petir dan kami akan mencari tempat untuk mendarat sementara waktu"
Tenang? Penumpang mulai menangis membuat suasana semakin tak tenang. Aku melihat kejendela. Mendarat? Dimana? Sekarang kita ada di atas laut luas yang kuyakini samudra. Luhan. Bagaimana bila aku tak kembali? Bagaimana dengan janji ku untuk melindunginya dan tidak akan pernah meninggalkannya?
Pramugari itu kembali keluar dengan wajah yang sangat pucat
"Penumpang sekalian, berdoalah agar amal ibadah kalian diterima dan dosa dosa kalian diampuni. Karena pada saat ini kita sedang menghadapi kematian"
Hah? Pramugari macam apa ini? Penerbangan macam apa? Penumpang mulai menangis dan menjerit histeris. Tak lama kemudian pesawat oleng kedepan membuat kepala ku terbentur kursi didepanku. Sedetik kemudian pesawat oleng ke kanan membuat kepalaku terbentur kaca jendela. Pandanganku mulai mengabur "Sorry Lu-luhan" pandanganku mulai hitam dan aku tak bisa merasakan apa apa lagi
*sehun pov end
"SEHUN DIMANAAA!" Teriak Luhan kepada teman temannya yang sedang terisak
"Se-sehun kecelakaan pesawaaat" Naeun menangis meledak sehabis menjawab pertanyaan Luhan
"Sehuuunn" luhan tak mampu berkata apapun selain menyebut nama sehun terus menerus dengan tangis yang pilu
.......
Setahun kemudian
"HAHA KITA LULUS SEMUAAA!!" Teriak Youngmin bahagia lalu memeluk semua sahabatnya itu
"Harus kita rayain!" Ucap minwoo
Semua terlihat bahagia. Hanya Luhan yang tersenyum melihat nilainya. Air mata Luhan menetes didasi yang ia kenakan.
"Sehun, bisa lihat? Nilaiku sembilan. Aku ingin sekali merayakan kelulusan kita ditaman yang menjadikan kita sedekat ini. Sehun.. Aku masih menjaga hatimu melebihi nyawaku. Dan aku masih mencari lagu yang kau nyanyikan malam itu. Kau juga first kiss ku bila cigull tak memaksa mencium bibirku. Dan kau first love ku kepada seorang laki laki, sehun.. Oh sehun.. Kau tetap ada disisiku"
Tiba tiba ada tangan yang menghapus airmata Luhan. Itu shinyeong. Shinyeong hanya tersenyum manis.
"Eh kita kemakam sehun! Ngerayain kelulusan ditempat peristirahatan terakhir sahabat kita yang selalu stay cool itu!" Ucap youngmin sambil merangkul bahu minwoo
"Ah setuju!" Jawab minwoo lalu merangkul bahu Naeun
"Gua juga!" Semangat naeun sambil merangkul pundak Luhan
"Apalagi gua" serobot Luhan penuh semangat lalu merangkul bahu shinyeong
"Ayo!" Shinyeong membuka mulutnya lalu merankul bahu Luhan kembali membuat Naeun, Minwoo, Luhan dan Youngmin tertawa. Mereka berjalan dengan saling merangkul bahu sahabatnya.
"Diem ah"
"Sarap lu muka gua disamain sama motor lo! Mending gua kekamar nonton video"
"Gua janji ga bakal ninggalin lo"
"Gua janji bakal ngelindungin lo"
"Gua mau lagi"
Selamat jalan Oh Sehun.... Lo tetep jadi sahabat terbaik kita sampai kita berada dialam yang sama...
*END